Monday, August 1, 2011

Stop Pembodohan dan Pembohongan Publik

Raja itu telanjang bulat. Tapi, ia berkeliaran ke tengah kota memamerkan jubah indah yang seolah ia kenakan. Semua orang mengelu-elukannya, mengelu baju indah yang dipakainya.

Inilah sebuah kisah yang ditulis oleh HC Andersen tentang seorang Raja yang gila pujian dan sanjungan. Ia juga sangat peduli dengan pakaian kebesarannya, sehingga membuat penjahit istana kebingungan untuk menerjemahkan keinginan raja. Hingga suatu saat datanglah dua orang penipu menghadapnya. Mereka berkata bahwa mereka adalah pembuat baju terhebat di dunia, saking hebatnya mereka baju yg dibuatnya tidak akan bisa dilihat kecuali hanya oleh orang pintar. Pendek kata, orang bodoh tidak akan bisa melihat pakaian buatan kedua orang itu…

Raja tentu saja sangat tergiur oleh ucapan kedua penipu itu. Diapun menempatkan keduanya di satu kamar khusus untuk membuatkan pakaian indah baginya. Disuruhnya para menteri mencarikan benang-benang emas dan sutera terbaik di seantero negeri, agar bisa dibuatkan pakaian indah oleh kedua penjahit hebat itu.

Tiga hari berlalu, kedua penipu itu menghadap Raja dan mengatakan bahwa pakaian yg mereka buat sudah selesai dan ingin memperlihatkannya kepada Baginda Raja. Alangkah senangnya Sang Raja. Sesaat Raja merasa bingung, karena kedua orang itu tidak membawa apa-apa ditangannya. Tapi Raja ingat perkataan kedua orang itu, bahwa hanya orang pintar saja yang bisa melihat pakaian indah buatan kedua orang itu. Karena tak ingin dibilang bodoh, Rajapun spontan memuji-muji keindahan ‘pakaian’ itu. Sesuai janjinya, Rajapun memberikan hadiah dan upah yang sangat banyak kepada keduanya. Para penipu itu keluar dari istana Raja sambil tertawa-tawa karena berhasil membawa uang banyak beserta benang emas dan sutera dari Sang Raja.

Lantas Rajapun menanggalkan pakaiannya dan mengenakan ‘pakaian’ buatan si penipu dan bercermin. Dalam cermin Raja sama sekali tidak melihat pakaian indah itu, dia hanya melihat tubuhnya sendiri tanpa sehelai benangpun. Namun karena tak ingin dianggap bodoh, Raja tetap berdecak-decak kagum. Lalu Raja memanggil para menteri dan pelayannya untuk memberikan penilaian pada pakaiannya, sekalian untuk mengetes apakah mereka itu pintar atau bodoh?

Sama halnya dg Sang Raja, para menteri dan pelayan tidak melihat apapun melekat di tubuh Sang Raja, tetapi krn tidak ingin dicap bodoh mereka pun memuji-muji kalau pakaian yg dikenakan Raja sangatlah indah. Alangkah senangnya Sang Raja.

Diapun memerintahkan para pengawal untuk membawanya berkeliling kota memamerkan ‘keindahan’ pakaiannya. Rakyat yang berkumpul sangat bingung melihat Raja tidak berpakaian, tetapi krn tak ingin dianggap bodoh merekapun tetap mengelu-elukan dan memuji-muji pakaian Sang Raja. Tiba-tiba seorang anak kecil berteriak : “Raja sudah gila, Raja telanjang….Raja telanjang…!!!” Alangkah kagetnya Sang Raja mendengar teriakan anak kecil itu, dia tahu anak kecil tidak suka bohong, Rajapun lari terbirit-birit menuju istana diikuti para pengawalnya…

Kita mesti belajar dari kisah yang sekilas lucu namun hakikatnya mempunyai makna yang sangat dalam. Kita sering mencari penghiburan dan pengakuan dengan wilayah sosial kita. Kita mungkin memilih orang kepercayaan hanya karena dia adalah orang yang bisa memuaskan ego kita dengan memberikan kekaguman tertentu. Kita mungkin berteman dengan nyaman pada orang-orang tertentu saja, dan menghindari atau bahkan menghabisi orang-orang yang tidak kita sukai atau berbeda pandangan dengan diri kita. Bahkan mungkin kita memilih komunitas spiritual, bukan karena kita berspiritual tapi karena hanya mampu memanfaatkan fanatisme spiritual orang lain.

Memiliki kesimbangan batin berarti bahwa orang-orang boleh mengatakan hal buruk tentang kita dan kita bisa memakluminya. Jika kita mudah terluka atau tersinggung oleh hidup, maka selamanya kita akan melarikan diri dari keadaan, atau kita hidup dengan ditemani sekelompok “penjilat” –yang membuat kita semakin sulit untuk memahami diri sendiri.

No comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More